Pecinta Astronomi Wajib Tahu! Jadwal Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari 2024

Pecinta Astronomi Wajib Tahu! Jadwal Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari 2024

Bimbel Potensi Memasuki Tahun Baru 2024 ada beberapa fenomena langit yang akan menghiasi pemandangan langit di Bumi. Fenomena langit yang selalu dinantikan adalah gerhana, baik gerhana bulan maupun gerhana matahari.

Sebagaimana diketahui, gerhana bulan adalah fenomena langit ketika Matahari terhalangi oleh Bumi sehingga tidak semua sinarnya sampai ke Bulan. Sedangkan gerhana matahari adalah fenomena langit ketika Matahari terhalang oleh Bulan.

Pada Tahun 2024 secara global akan terjadi 4 kali gerhana. Berikut rincian jadwal gerhana tersebut akan terjadi.

  • Gerhana Bulan Penumbra, akan terjadi pada 25 Maret 2024 M atau bertepatan dengan 15 Ramadhan 1445 H.
  • Gerhana Matahari Total, 09 April 2024 M, 30 Ramadhan 1445 H.
  • Gerhana Bulan Parsial, 18 September 2024 M, 15 Rabiul Awal 1446 H.
  • Gerhana Matahari Cincin, 03 Oktober 2024 M, 29 Rabiul Awal 1446 H.

Lantas, apakah gerhana bulan dan gerhana matahari yang akan terjadi di Tahun 2024 bisa disaksikan di Indonesia? Belakangan juga beredar akan terjadi Gerhana Bulan Total yang diprediksi terjadi pada 20-21 Januari 2024. Sementara itu soal Gerhana Bulan Total terjadi pada 20-21 Januari Tahun 2024 ini belum bisa dipastikan.

Wilayah Indonesia baru bisa menyaksikan gerhana pada Tahun 2025

Sementara itu, astronom Indonesia, Marufin Sudibyo menjelaskan, fenomena gerhana dapat dinikmati kembali oleh masyarakat Indonesia pada 7-8 September 2025. Menurutnya, sebenarnya terdapat dua fenomena gerhana Bulan pada 2024 mendatang, yakni gerhana Bulan sebagian dan gerhana Bulan penumbra. Namun, keduanya tidak dapat disaksikan dari Indonesia.

Di sisi lain, wilayah Indonesia juga tidak menjadi jalur gerhana Matahari setidaknya hingga 2 Agustus 2027. Marufin mengungkapkan, fenomena gerhana Matahari paling cepat yang dapat dinikmati masyarakat tersebut hanya terlihat dari Pulau Sumatera, saat Matahari hampir tenggelam.

Jenis-jenis Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan

Gerhana Matahari

  1. Gerhana Matahari Total, di mana saat puncak gerhana terjadi, seluruh piringan Matahari ditutupi oleh piringan Bulan, sehingga Matahari terlihat hitam dan memancarkan cahaya korona yang indah.
  2. Gerhana Parsial, di mana saat puncak gerhana terjadi hanya sebahagian piringan Matahari ditutupi oleh piringan Bulan.
  3. Gerhana Cincin, dinamai dengan cincin karena saat puncak gerhana terjadi, piringan Bulan hanya menutupi pertengahan piringan Matahari saja sehingga Matahari terlihat bercahaya pada lingkaran pinggir saja yang berbentuk mirip cincin dan pada posisi tengah Matahari berwarna hitam. 
  4. Gerhana Hibrida, di mana saat puncak gerhana terjadi, di satu daerah terlihat Gerhana Matahari Total dan di daerah lain terlihat berbentuk Gerhana Cincin. Gerhana jenis terakhir ini tergolong peristiwa gerhana yang relatif jarang terjadi atau langka.

Gerhana Bulan

Untuk Gerhana Bulan dikenal ada tiga jenisnya :

  1. Gerhana Bulan Total, di mana saat puncak gerhana seluruh piringan Bulan memasuki bayangan umbra (inti) Bumi, sehingga Bulan terlihat saat itu berwarna hitam kemerah-merahan.
  2. Gerhana Bulan Sebahagian (Parsial), di mana saat puncak gerhana terjadi, permukaan Bulan hanya sebagian memasuki dalam bayang inti Bumi (bayang umbra). 
  3. Gerhana Bulan Penumbra, di mana Bulan hanya memasuki dalam kerucut bayang luar bumi saja (bukan bayang inti Bumi), tidak sampai ke dalam bayang inti (bayang umbra). Pada saat gerhana ini terjadi, secara kasat mata Bulan hanya terlihat redup tidak memancarkan sinar yang kuat seperti pada saat purnama-purnama lainnya. Untuk mengetahui proses terjadinya gerhana penumbra harus menggunakan teleskop.

Artikel Lainnya