Bimbel Potensi – Menjadi seorang dokter yang bisa menolong banyak orang dan punya pekerjaan impian sebagian besar anak Indonesia memang perlu usaha, tenaga, biaya, dan waktu yang tidak sedikit. Jadi, jangan bilang kamu mau masuk jurusan kedokteran kalau belum tahu beberapa hal berikut ini.
Kamu harus tahu beberapa hal tentang jurusan kedokteran berikut ini supaya bisa mempertimbangkan risiko dan hal apa saja yang harus kamu pertaruhkan.
Jangan sampai setelah masuk jurusan kedokteran kamu malah kewalahan dan kehabisan komitmen. Yuk, simak informasi mengenai beberapa hal yang perlu kamu ketahui sebelum masuk Jurusan Kedokteran!
Daftar isi
ToggleTahapan Pendidikan
1. Tahap Pendidikan Akademik
Tahap pendidikan kedokteran meliputi tahap pendidikan dasar kedokteran dan tahap pendidikan kompetensi klinik. Biasanya, tahap pendidikan dasar kedokteran berlangsung pada semetester 1 dan 2.
Sementara tahap pendidikan kompetensi klinik berlangsung dari semester 3 sampai semester 7. Pada tahap ini, kamu akan mempelajari teori dan praktik yang berhubungan dengan dunia medis.
Beberapa di antaranya adalah ilmu dasar kedokteran, kedokteran dasar, dan keterampilan klinik dasar. Setelah lulus dari tahap ini, kamu akan mendapatkan gelar S.Ked.
2. Tahap Pendidikan Profesi
Setelah mendapatkan gelar S.Ked, tahap selanjutnya yang harus kamu lalui adalah tahap pendidikan profesi atau menjadi co-ass (co-assistant). Masa ini biasanya berlangsung selama kurang lebih dua tahun.
Pada masa co-ass ini, kamu akan mempelajari skill kedokteran seperti menyuntik, mengambil darah, hingga menjadi asisten saat operasi di rumah sakit. Hal yang sangat penting saat menjalani masa co-ass adalah mengatur waktu untuk belajar dan bekerja.
Jam kerja co-ass biasanya tidak mengikuti jam kerja rumah sakit pada umumnya, mereka harus datang lebih pagi dan pulang tengah malam atau bahkan tidak pulang karena harus melaksanakan tugas jaga malam.
3. Ujian Sertifikasi
Setelah selesai melalui tahap pendidikan profesi, kamu harus mengikuti Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Kedokteran (UKMPPD) yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) dan beberapa instansi lain seperti Kementerian Kesehatan, Konsil Kedokteran Indonesia, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, dan Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia.
Ujian ini terdiri dari CBT (Computer Based Test) untuk ujian tertulis dan OSCE (Objective Structured Clinical Examination) untuk ujian praktik. Setelah lulus ujian ini, kamu akan diwisuda lagi, mengikrarkan sumpah dokter, dan menyandang gelar dr.
Walaupun sudah memiliki gelar dr. kamu belum dapat bekerja di instansi kesehatan atau membuka praktik sendiri.
4. Tahap Internship
Masa internship berlangsung selama satu tahun. Selama masa ini, kamu masih mendapatkan bimbingan dari dokter senior. Berbeda dengan masa co-ass, pada masa internship kamu sudah memiliki jam kerja sendiri.
Setelah selesai melalui masa ini, kamu akan mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR) yang diterbitkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia. STR inilah salah satu syarat untuk kamu bekerja di instansi kesehatan atau membuka praktik sendiri.
5. Pendidikan Spesialis
Tidak selesai sampai mendapatkan STR dan memperoleh status doketr umum, kamu juga bisa melanjutkan ke pendidikan spesialis. Pendidikan dokter spesialis ini biasanya berlangsung selama 4-6 tahun tergantung pada bidang yang kamu ambil.
Ada beberapa bidang yang bisa kamu ambil, seperti bedah, anak, jantung, saraf, jiwa,forensik, dan lainnya. Setelah lulus dari pendidikan spesialis ini, kamu akan mendapatkan gelar tambahan, misalnya Sp.A. untuk spesialis anak atau Sp.BS untuk spesialis bedah saraf.
Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan di jurusan kedokteran biasanya adalah metode SPICES (Student-centered, Problem-based, Integrated, Community-based, Elective, Systematic). Dengan metode ini, kamu akan terlibat langsung dalam perkuliahan interaktif, praktikum, seminar, dan parktik lapangan, tidak hanya terpaku pada kuliah tatap muka di kelas saja, lho.
Metode ini juga melatih kemampuan interaksi dan rasa empatimu terhadap pasien. Dua hal ini penting untuk dimiliki oleh seorang dokter.
Kurikulum Pembelajaran
Jurusan kedokteran juga menerapkan kurikulum pembelajaran yang berbeda dengan jurusan lain. Pendidikan kedokteran menggunakan sistem blok yang dibagi berdasarkan materi yang akan dipelajari. Blok merupakan unit terkecil dalam tiap semester yang mengajarkan segmen pendidikan kedokteran.
Setiap blok ini memiliki tema sendiri dan penamaan blok identik dengan mata kuliah yang bersangkutan. Biasanya, tiap semester terdiri dari satu atau lebih blok. Durasi dari setiap blok berkisar 6—7 minggu.
Pada akhir masa pembelajaran setiap blok, akan diadakan evaluasi atau ujian. Jumlah ujian yang akan dilalui sesuai dengan jumlah blok yang ada pada semester itu.
Jika pada semester tersebut ada tiga blok, berarti kamu harus mengikuti 3 kali ujian dalam satu semester. Hal ini tentu berbeda dengan jurusan lain yang hanya melalui UTS dan UAS pada tiap semesternya.
Itu dia beberapa hal yang perlu kamu ketahui sebelum masuk jurusan kedokteran. Pastikan itu adalah keinginanmu yang sebenar-benarnya. Jangan sampai merasa terjebak dalam hal yang tidak kamu suka dalam waktu yang lama karena pendidikan menjadi seorang dokter cukup panjang.
Selain itu, pekerjaan menjadi seorang dokter juga memerlukan hati dokter yang baik akan senantiasa memberikan pelayanan kesehatan terbaik untuk pasien.
Jika niatmu sudah kuat ingin menjadi dokter, tentunya kamu perlu merencanakan dan mempersiapkan ujian masuk jurusan kedokteran yang sangat ketat persaingannya, baik di kampus negeri maupun kampus swasta.
Supaya kamu bisa meraih impian muliamu, kamu bisa mulai mempersiapkan ujian SNBT dan ujian mandiri seperti SIMAK UI, UTUL UGM, dan SMUP bersama Bimbel Potensi. Kamu bisa mengakses informasi mengenai program belajar unggulan persiapan PTN Bimbel Potensi di bimbelpotensi.com.