5 Pahlawan yang Memperjuangkan Pendidikan di Indonesia

5 Pahlawan yang Memperjuangkan Pendidikan di Indonesia

Ki Hajar Dewantara

Siapa yang tak kenal dengan Ki Hajar Dewantara? Sosok pahlawan yang satu ini diberi julukan Bapak Pendidikan Indonesia sekaligus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pertama Indonesia. Mengapa julukan itu diberikan? Ki Hajar Dewantara adalah tokoh yang menyadari bahwa cara untuk melawan kolonialisme adalah melalui pendidikan. Oleh karena itu, Beliau mendirikan sekolah yang bernama Taman Siswa. Di sekolah tersebut, Beliau berusaha untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Ki Hajar Dewantara ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 305 Tahun 1959.

Raden Ajeng Kartini

Habis Gelap Terbitlah Terang itulah judul buku karya Raden Ajeng Kartini berisi surat-surat yang dibukukan. Ya, Raden Ajeng Kartini dikenal sebagai tokoh emansipasi perempuan di Indonesia. Dalam bukunya, ia menuangkan pemikiran dan cita-citanya untuk memperjuangkan hak perempuan di Indonesia, termasuk hak untuk mendapatkan pendidikan, karena pada zaman itu ada larangan bagi perempuan untuk mendapat pendidikan. Larangan tersebut didasarkan oleh pemikiran bahwa kewajiban perempuan adalah untuk mengurus rumah tangga. Bagi R.A. Kartini, pemikiran tersebut adalah salah. Menurutnya, pendidikan adalah jalur mutlak yang diperlukan untuk mengangkat derajat perempuan. Karena perjuangannya tersbut, R.A. Kartini ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 108 Tahun 1964.

K.H. Ahmad Dahlan

Kiai Haji Ahmad Dahlan adalah seorang tokoh agama Islam yang dikagumi pemikirannya. Selain itu, Beliau juga dikenal sebagai pejuang kemerdekaan. Kiai Haji Ahmad Dahlan mendirikan sebuah sekolah bernama Hooge School Muhammadiyah. Beliau memasukan pendidikan agama di sekolahnya dan hal itu berperan besar dalam perbaikan pendidikan keagamaan, khususnya pendidikan agama Islam, di Indonesia. Atas perjuangannya tersebut, Kiai Haji Ahmad Dahlan ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional melalui Surat Keputusan Presiden Nomor 657 tahun 1961.

Raden Dewi Sartika

Seperti R.A. Kartini, Raden Dewi Sartika juga merupakan pahlawan yang memeperjuangkan pendidikan untuk kaum perempuan di tanah Sunda. Pada tahun 1904, Raden Dewi Sartika mendirikan Sekolah Istri. Pendirian sekolah ini berangkat dari kepekaan dan kepedulian Raden Dewi Sartika terhadap keadaan sosial di sekitarnya. Beliau memahami bahwa ada pandangan rendah untuk perempuan yang kemudian memunculkan tradisi mengekang kaum perempuan. Dari situlah Beliau bertekad untuk memperjuangkan emansipasi perempuan dengan mendirikan Sekolah Istri. Atas perjuangannya tersebut, Raden Dewi Sartika ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada tanggal 1 Desember 1966.

Rohana Kudus

Rohana Kudus, apakah kamu sudah pernah mendengar nama pahlawan yang satu ini? Rohana Kudus merupakan jurnalis perempuan pertama yang berasal dari Sumatera Barat. Beliau berjuang untuk hak pendidikan kaum perempuan. Beliau berpikir jika kaum perempuan juga memiliki hak yang sama dengan kaum laki-laki dalam mengenyam pendidikan. Sama seperti R.A. Kartini dan Raden Dewi Sartika, Rohana Kudus juga mendirikan sekolah yang bernama Sekolah Kerajinan Amai Setia. Atas perjuangannya di bidang pendidikan, Rohana Kudus ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada tanggal 6 November 2019.

Itulah lima pahlawan yang berjuang untuk pendidikan di Indonesia. Berkat perjuangan merekalah kita bisa mendapatkan pendidikan dengan lebih leluasa sekarang. Bahkan, perempuan pun sudah bisa mendapat pendidikan tinggi. Perjuangan tersebut tidak boleh kita sis-siakan. Kamu yang akan mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi juga harus berjuang meraih cita-cita. Apalagi, di tengah persaingan yang semakin ketat. Yuk, persiapkan dirimu untuk SNBT, SIMAK UI, dan ujian mandiri lain di tahun 2023 cuma di Bimbel Potensi. Kunjungi bimbelpotensi.com untuk informasi program belajar dan pendaftaran, ya.

Artikel Lainnya